SKOR.id - Dalam satu akhir pekan, lagu kebangsaan Indonesia Raya dua kali berkumandang di Sirkuit Mugello, Italia. Pemandangan yang tak pernah terlihat sebelumnya.Di pusat fenomena tersebut, ada Veda Ega Pratama, remaja 16 tahun asal Gunungkidul, Yogyakarta. &nbsp;Veda secara brilian memenangi dua balapan beruntun di Sirkuit Mugello dalam lanjutan Red Bull Rookies Cup 2025, mengukir sejarah sebagai pembalap asal Indonesia pertama yang mampu melakukannya.Sebelum Veda, pencapaian terbaik dicatat Mario Suryo Aji yang mampu finis kedua di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada edisi 2020.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DLKqw4kt8cb"></oembed></figure>Veda Ega Pratama meraih kemenangan perdananya pada Sabtu (21/6/2025), mengatasi perlawanan rider Spanyol, David Gonzalez, dan jagoan tuan rumah, Giulio Pugliese.Start dari P2, dia sukses finis terdepan dengan keunggulan 0,071 detik dari Gonzalez dan 0,145 detik dari Pugliese.Sehari berselang, Minggu (22/6/2025), Veda kembali dengan penampilan beda, tanpa kumis, tapi hasrat menangnya tetap membara.&nbsp;Soal perubahan kecil ini, Veda sedikit bergurau. "Biar mengurangi aero," ujarnya sembari tertawa.Berpengaruh atau tidak, yang jelas Veda berhasil membukukan lagi waktu tercepat pada balapan kedua. Kali ini lebih dramatis, cuma berselisih 0,011 detik dari rival asal Malaysia, Hakim Danish.Veda sejatinya mampu memimpin pada lap pamungkas, tapi disalip Danish di tikungan terakhir. Untungnya, dia tetap pede dan akhirnya sukses mengambil alih kembali P1 dalam akhir yang ketat, bahkan harus ditentukan photo finish."Balapan yang sulit, Hakim memenikung di saat akhir, tapi saya yakin lebih cepat dari dia," ujar Veda."Kemenangan dobel, saya tidak percaya dan tidak menyangka. Sekarang saya tahu saya bisa melakukannya. Terima kasih kepada semua yang sudah mendukung," tambahnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DLMclSaNybj"></oembed></figure>Dua kali menang di Mugello membawa Veda Ega Pratama ke peringkat ketiga klasemen Red Bull Rookies Cup 2025 dengan 92 poin. Dia masih terpaut jauh dari Hakim Danish di puncak (148) dan Brian Uriarte di tangga kedua (116).Namun, mengingat masih ada enam balapan tersisa, apapun masih bisa terjadi.Darah balap mengalir derasLahir pada 23 November 2008 di Wonosari, bakat balapan Veda Ega Pratama sudah terlihat sejak kecil. Apalagi bapaknya, Sudarmono, merupakan mantan pembalap nasional.Setiap kali sang ayah ikut lomba, Veda kecil kerap menemani. Dia pun cepat akrab dengan kendaraan roda dua.Menginjak usia enam tahun, Veda mulai menjajal motocross, ikut di kelas 50cc dan 65cc. Dua tahun berselang, dia dialihkan ke balapan aspal, digembleng langsung sang ayah yang jawara Indoprix 2012 kelas 600cc.Talentanya membuat Astra Honda Racing School mengambil Veda sebagai salah satu murid dan dia pun membalas dengan berbagai prestasi.Paling mentereng tentu saat Veda juara Asia Talent Cup 2023, pembalap Indonesia pertama yang mampu melakukannya di ajang tersebut.Setahun berselang, dia debut di Red Bull Rookies Cup 2024, dan finis di peringkat kedelapan klasemen keseluruhan. Prestasi terbaiknya kala itu adalah podium ketiga di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.Kini, Veda Ega Pratama kian matang. Podium ketiga di balapan pembuka di Sirkuit Jerez, Spanyol, ditambah dua kemenangan di Sirkuit Mugello, adalah bukti perkembangan pesatnya sebagai pembalap.Tapi, ini baru awal. Bagaimanapun, mimpi besar pengagum Casey Stoner ini adalah menjadi pembalap MotoGP pertama asal Indonesia dan memenangi gelar juara dunia."Sangat penting bagi saya melihat orang senang dan bangga ketika saya menang dan membawa nama Indonesia ke level internasional," katanya.Pelan-pelan mimpi itu mulai terwujud.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/v3xYmTvjScQ?si=70aAD8T1snDkqFzH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Veda Ega Pratama mencatat dua kemenangan beruntun di Sirkuit Mugello, Italia, dalam lanjutan Red Bull Rookies Cup 2025.

MotoGP

Kisah Sukses Veda Ega Pratama, dari Gunungkidul hingga Taklukkan Mugello

SKOR.id - Sejarah tercipta di Sirkuit Mugello, Italia, pada Sabtu (21/6/2025). Pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, sukses memenangi balapan pertamanya di Red Bull Rookies Cup 2025.Remaja kelahiran Gunung Kidul tersebut mampu mengalahkan sejumlah rival dan finis tercepat dengan catatan waktu 26 menit 31,484 detik.Start dari posisi kedua, Veda Ega Pratama berjuang keras sepanjang balapan sebelum akhirnya mampu mengambil alih kepemipinan.Saking ketatnya, jarak antara Veda dengan pembalap Spanyol, David Gonzalez, di posisi kedua hanya 0,071 detik saja. Sementara, jagoan tuan rumah, Giulio Pugliese, melengkapi podium dengan selisih 0,145 detik."Tak ada rencana khusus, saya hanya ingin melaju sekencang mungkin. Mulai tikungan terakhir hingga finis, saya tak berpikir mereka (rival) akan slip. Saya hanya menunduk dan melaju secepat yang saya bisa," ujar Veda usai balapan."Motor saya hebat. Tidak sempurna seperti yang saya bilang kemarin, tapi cukup baik," tambah rider 16 tahun itu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DLK0ghuttbu"></oembed></figure>Hasil ini menjadikan Veda Ega Pratama sebagai pembalap Indonesia pertama yang sukses memenangi balapan Red Bull Rookies Cup.Sebelumnya, pencapaian terbaik dicatatkan Mario Aji pada edisi 2020, dengan finis di posisi kedua.Vega sejatinya sudah memperlihatkan potensi sejak debut di Red Bull Rookies Cup 2024, sempat sekali mencicipi podium ketiga di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.Dia akhirnya berada di peringkat kedelapan klasemen dengan koleksi 112 poin dari 14 balapan.Adapun musim ini, Red Bull Rookies Cup 2025, performanya naik-turun. Mengawali kompetisi dengan finis ketiga di Sirkuit Jerez, Spanyol, Veda lantas gagal dapat poin dalam tiga balapan beruntun.Dia baru bangkit Sirkuit Aragon, Spanyol, awal Juni lalu, dengan dua kali menempati P4. Total, Veda Ega Pratama sudah mengumpulkan 67 poin dari delapan balapan.Hari ini, Minggu (22/6/2025), Veda akan kembali turun di balapan kedua Sirkuit Mugello. Dia bertekad meraih poin maksimal lagi."Saya hanya sedikit mengubah gaya balapan. Kami akan memikirkannya lagi besok, cuacanya akan lebih dingin tapi mungkin kami takkan mengubah apapun. Pastinya, saya ingin menang lagi," ujar Veda.Akankah lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang kembali di Sirkuit Mugello?<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aKwioYuSOTU?si=W1VrrayEdwyaASSH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Veda Ega Pratama menjadi pembalap Indonesia pertama yang mampu memenangi balapan Red Bull Rookies Cup.

Veda Ega Pratama Bikin Sejarah di Mugello, Menangi Balapan Red Bull Rookies Cup 2025

SKOR.id - Performa buruk pebulu tangkis Indonesia sepanjang paruh pertama 2025 memaksa PBSI melakukan evaluasi besar.Seperti diketahui, wakil Indonesia sangat sulit meraih gelar juara di berbagai turnamen BWF World Tour tahun ini.Terkini, di kandang sendiri, Indonesia Open 2025, pasukan Merah Putih kembali pulang dengan tangan hampa.Dengan demikian, Indonesia baru meraih dua titel juara sepanjang 2025, itupun hanya turnamen level Super 300.&nbsp;Ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti juara Thailand Masters 2025, sementara ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menjadi kampiun Taipei Open 2025.&nbsp;Adapun di level Super 500 ke atas, yang bisa dibilang deretan turnamen paling prestisius, para wakil Indonesia belum mampu menjadi yang terbaik.Oleh karena itu, PBSI harus melakukan perubahan demi mendongkrak kembali performa para pemain."Dari hasil turnamen yang diikuti sejak Januari dan terakhir kemarin di Indonesia Open, evaluasinya pelatih merasa masih mencari pola program latihan dan pola komunikasi yang tepat terutama untuk para atlet-atlet utama," kata Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian."Selain itu, pelatih juga harus membuat program pengiriman ke turnamen sesuai dengan kapasitas atau level atletnya. Enam bulan ke depan, kami akan mengirimkan atlet-atlet ke turnamen sesuai dengan kemampuan mereka, dengan target yang dipasang adalah meraih gelar juara," dia menambahkan.Menurut para pelatih, atlet-atlet andalan Indonesia belum semua berada level elite. Beberapa di antara mereka masih perlu mengejar dan menaikkan kemampuan, baik teknik maupun fisik.Sektor ganda putra, kata Eng Hian, sebenarnya sudah mencapai level tersebut. Meski demikian, hasilnya tahun ini pun belum sesuai harapan, baru lima kali finalis tanpa juara.Sementara di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting masih berkutat dengan cedera sejak awal tahun. Tunggal putri pun sama, Gregoria Mariska Tunjung masih berupaya mengatasi kendala kesehatannya.Di bawah mereka, Alwi Farhan, Putri Kusuma Wardani, dan Jafar/Felisha sedang terus akselerasi untuk naik level."Semua harus bisa dievaluasi secara tegas menurut saya. Pemain yang sudah lima tahun lebih di pelatnas, selain progres harus fair dilihatnya adalah pencapaian," ujar Eng Hian."Saya menyampaikan kepada pelatih, memberikan pandangan, kenapa tidak mencoba untuk diturunkan levelnya dan diberi target podium dulu. Bila tidak tercapai, maka harus segera dipikirkan apa yang harus dilakukan. Ini sebagai ujian juga untuk mereka," lanjutnya.Eng Hian juga mengingatkan kepada para atlet untuk mengubah pola pikir saat turun di turnamen.&nbsp;Jangan ikut hanya demi memperbaiki peringkat, tapi carilah prestasi. Jika mampu tampil bagus, otomatis peringkat akan naik dengan sendirinya."Yang terpenting pelatih harus punya standarisasi dalam pengiriman ke turnamen. Bagaimana persiapannya, kondisinya siap atau tidak, jangan hanya ikut kata pemainnya yang mau turun di turnamen tanpa dasar dan persiapan yang bagus," kata legenda bulu tangkis Indonesia itu."Dari hasil evaluasi di setiap turnamen, permasalahannya tidak jauh dari hal-hal itu saja. Berarti belum ada perubahan program dari hasil evaluasi yang dilaporkan. Ini menjadi PR saya bersama pelatih teknik dan fisik untuk membuat program latihan yang lebih tepat sasaran, agar atlet dapat mencapai performa terbaiknya," dia memungkasi.Secara pencapaian di BWF World Tour tahun ini, Indonesia menempati urutan terbawah jika dibandingkan para rival di Asia Tenggara. Mereka bahkan kalah dari Singapura yang sudah mengumpulkan tiga titel Super 300.Thailand menjadi yang terbaik dengan raihan sembilan gelar, enam di antara Super 500 ke atas.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aKwioYuSOTU?si=82CFy2jRs-kb5pCN" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Performa buruk pebulu tangkis Indonesia sepanjang paruh pertama 2025 memaksa PBSI melakukan evaluasi besar.

Badminton

Bulu Tangkis Indonesia Minim Gelar pada Paruh Pertama 2025, PBSI Siap Evaluasi

SKOR.id - Penetapan Jakarta sebagai pusat kegiatan regional FIFA di Asia Tenggara dan Asia Timur tak hanya menjadi pencapaian sejarah bagi Indonesia, tetapi kawasan secara keseluruhan.Hal itu diungkapkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, usai menandatangani Host Country Agreement (HCA) bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam rangka pendirian FIFA Hub di kantor FIFA Jakarta.Penandatanganan tersebut dilakukan dalam FIFA Executive Football Summit 2025 yang berlangsung di Miami, Amerika Serikat, pada Selasa (17/6/2025) kemarin.Kesepakatan terbaru ini melengkapi HCA yang sebelumnya ditandatangani pada November 2023.&nbsp;Selanjutnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia akan meresmikan perjanjian ini secara hukum melalui pengesahan formal tiga pihak."Ini hari bersejarah bagi Indonesia dan juga Asia atas kepercayaan kepada kita dan negara-negara di Asia yang sepak bolanya terus makin maju," kata Erick Thohir.&nbsp;"Dengan HCA terakhir ini, FIFA Hub di Jakarta tak hanya untuk Indonesia, tetapi juga menjadi pusat untuk Asia Tenggara dan Asia Timur yang mencakup 21 asosiasi anggota," dia menambahkan.Peningkatan status FIFA Hub di Jakarta, kata Erick, akan membuat perannya jauh lebih besar dari sekadar mendukung sepak bola Indonesia, melainkan Asia secara keseluruhan.&nbsp;Hal ini sejalan dengan keyakinan Presiden FIFA bahwa pertumbuhan sepak bola tidak boleh hanya terjadi di satu kawasan, tapi harus merata di seluruh dunia.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/gianni_erick_a0d63b8483.jpg" alt="gianni infantino-erick thohir"><figcaption>Presiden FIFA, Gianni Infantino (kiri) dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam FIFA Executive Football Summit 2025 di Miami, Amerika Serikat, Selasa (17/6/2025). (Dok. PSSI)</figcaption></figure>Selain menandatangani HCA, Erick Thohir menyampaikan apresiasi Gianni Infantino terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh PSSI dalam dua tahun terakhir."Saat bertemu beliau, saya sampaikan perkembangan yang sudah kami lakukan di Indonesia. Presiden FIFA senang dengan progresnya karena Indonesia sebelumnya menghadapi banyak persoalan. Berkat dukungan FIFA dan kerja keras PSSI, progres berhasil dicapai, termasuk prestasi timnas yang makin positif," kata Erick.Sementara itu, Gianni Infantino &nbsp;menyampaikan bahwa pendirian kantor FIFA di Jakarta adalah bagian dari komitmen jangka panjang FIFA terhadap pertumbuhan sepak bola di Asia Tenggara dan Asia Timur.“Hari ini adalah hari bersejarah bagi sepak bola Indonesia dan masa depan sepak bola Asia, karena kami mengambil langkah besar dalam memperluas kehadiran FIFA di kawasan ini melalui kantor kami di Jakarta,” ujar Gianni.Sebelumnya, juga di Miami, PSSI menerima anugerah FIFA Forward Gold Award, sebuah penghargaan bergengsi bagi asosiasi anggota FIFA di kawasan Asia.&nbsp;Award itu diberikan karena PSSI mampu secara efektif membangun PSSI National Training Centre di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) melalui program FIFA Forward melalui pendanaan sebesar 5,4 juta dolar AS (sekitar Rp88,2 miliar).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5HMxmwGeRw8?si=SoZsMyG15TkSU5GG" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Penetapan Jakarta sebagai pusat kegiatan regional FIFA tak hanya menjadi pencapaian sejarah bagi Indonesia, tetapi juga Asia.

National

Erick Thohir Bangga Jakarta Jadi Pusat Kegiatan FIFA di Kawasan Asia

SKOR.id - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sudah mempersiapkan skuad untuk bertanding di Badminton Asia Junior Championship (BAJC) 2025.Sebanyak 20 atlet diturunkan untuk melakoni kategori beregu, sementara beberapa nama tambahan bakal ikut meramaikan kategori individu.BAJC 2025 akan berlangsung pada 18 hingga 27 Juli mendatang, dengan rincian 18-22 Juli untuk event beregu dan 23-27 Juli buat perorangan.Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk kali ketiga beruntun, tapi kali ini di Solo alih-alih Yogyakarta. GOR Manahan dipilih sebagai venue.Mengingat prestasi gemilang di BWF World Junior Championship 2024, PBSI pun kembali menargetkan juara BAJC 2025.Sementara, untuk kategori perorangan, induk bulu tangkis Indonesia itu membidik setidaknya satu gelar.&nbsp;"Indonesia mengincar satu gelar di sektor beregu dan satu gelar dari sektor perorangan," ujar Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian."Dengan sistem poin 110 (relay), saya berharap Indonesia bisa kembali mengulang gelar juara yang diraih di WJC tahun lalu. Sedangkan untuk individu, kita punya peluang untuk mengambil gelar di sektor ganda putra," tambahnya.Skuad Indonesia di kejuaraan elite kelompok U-19 itu beranggotakan 20 atlet untuk kategori beregu, di mana ada atlet tunggal dan 14 atlet ganda.Sedangkan di kategori individu, PBSI mengirim masing-masing tujuh wakil untuk sektor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran, lalu enam wakil untuk ganda putra dan ganda putri.&nbsp;"Untuk memperkuat soliditas tim beregu, maka akan diadakan training camp mulai 1 Juli sampai dengan keberangkatan. Sedangkan untuk perorangan, para atlet junior akan berlatih bersama mulai 18 Juli di Pelatnas PBSI Cipayung," Eng Hian memungkasi.Sebagai informasi, Indonesia belum pernah menjuarai kategori beregu BAJC sejak sektor putra-putri digabung pada 2006. Mereka baru sekali juara di kategori beregu putra pada 2002.&nbsp;Wakil Indonesia di Badminton Asia Junior Championships 2025 (Beregu):Putra 1. Mohammad Zaki Ubaidillah 2. Dendi Triansyah 3. Richie Duta Richardo 4. Devin Artha Wahyudi 5. Ikhsan Lintang 6. Raihan Daffa Edsel Pramono 7. M. Rizki Mubarok 8. M. Vito Annafsa 9. Grandly Alkatib Lumintang 10. Kenzie Yoe 11. T. Steve KurniawanPutri 1. Thalita Ramadhani Wiryawan 2. Salsabila Amiradana 3. Kavitha Nadjwa Aulia 4. Rinjani Kwinnara Nastine 5. Riska Anggraini 6. Jania Novalita Situmorang 7. Sheila Lidia 8. Aurelia Syakira Putri 9. Luna Rianty SaffanaWakil Indonesia di Badminton Asia Junior Championships 2025 (Individu):Tunggal Putra 1. Mohammad Zaki Ubaidillah (Pelatnas) 2. Dendy Triansyah (Pelatnas) 3. Richie Duta Richardo (Pelatnas) 4. Fardhan Rainanda Joe (Exist) 5. Raditya Bayu Wardana (Djarum) 6. Dennis Azzarya (Jaya Raya) 7. Arga Nugraha Sigfar (Mutiara Bandung)Tunggal Putri 1. Thalita Ramadhani Wiryawan&nbsp;(Pelatnas) 2. Salsabila Amiradana&nbsp;(Pelatnas) 3. Kavitha Nadjwa Aulia&nbsp;(Pelatnas) 4. Jolin Angelina (Djarum) 5. Auberta Zerlina (Exist) 6. Christabel Calista Purwanto (Djarum) 7. Shaafiya Yasmin Maitsaa&nbsp;(Djarum)Ganda Putra 1. Devin Artha Wahyudi/Ikhsan Lintang (Pelatnas/Djarum)&nbsp; 2. Raihan Daffa Edsel Pramono/ M. Rizki Mubarrok (Djarum)&nbsp; 3. M. Vito Annafsa/Grandly Alkatib Lumintang&nbsp;(Jaya Raya)&nbsp; 4. Anju Siahaan/Faizal Pangestu&nbsp;(Djarum) 5. Alexius Ongkytama Subagio/Aquino Evano Keneddy (Tangkas/Djarum) 6. Akmal Nurrahman/Revand Harianto&nbsp;(Jaya Raya)Ganda Putri 1. Rinjani Kwinnara Nastine/Riska Anggraini&nbsp;(Pelatnas) 2. Jania Novalita Situmorang/Sheila Lidia&nbsp;(Pelatnas/Jaya Raya)&nbsp; 3. Aurelia Syakira Putri/Atresia Naufa Candani (Pelatnas) 4. Keyla Annisa Putri/Micha Leona Luthfia Wardoyo (Djarum/Jaya Raya) 5. Yasintha Ristyna Putri/Selsi Josika (Djarum)&nbsp; 6. Aura Zalfa Syafiya/Putri M. Dwiwahyuningsih&nbsp;(Gideon BA/Lembang)Ganda Campuran 1. Kenzie Yoe/Luna RiantySaffana (Pelatnas) 2. Ihsan Lintang/Rinjani Kwinnara Nastine&nbsp;(Djarum/Pelatnas) 3. Ghian Rizay Sofyan/Salsabila Zahra Aulia&nbsp;(Djarum)&nbsp; 4. T. Steve Kurniawan/Leonora Kayla Frandrica&nbsp;(Djarum)&nbsp; 5. Muhammad Mulky/Salma Mufida (Jaya Raya)&nbsp; 6. Raihan Daffa Edsel Pramono/Atresia Naufa Candani (Djarum)&nbsp; 7. Faizal Pangestu/Selsi Josika (Djarum)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/v3xYmTvjScQ?si=y1lnISmhYbT1nuub" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

PBSI menargetkan gelar juara di kategori beregu BAJC 2025, plus minimal satu gelar di kategori perorangan.

Umumkan Skuad, PBSI Bidik 2 Gelar di Badminton Asia Junior Championships 2025

SKOR.id - Sehari jelang pembukaan Indonesia Open 2025, duka menerpa dunia bulu tangkis tanah air.Salah satu pionir sekaligus pahlawan bulu tangkis terbesar milik Indonesia, Tan Joe Hok, tutup usia.Kabar ini diumumkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada Senin (2/6/2025) siang."Indonesia baru saja kehilangan legenda bulu tangkis, Tan Joe Hok. Beliau berpulang pada Senin, 2 Juni 2025 pukul 10.52 WIB di RS Medistra," tulis PBSI via Instagram."Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia menyampaikan duka yang mendalam dan doa terbaik untuk almarhum dan keluarga. Selamat jalan, Tan Joe Hok. Warisanmu untuk bulu tangkis kan abadi," mereka menambahkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DKYtMmSyL85"></oembed></figure>Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara, memang pantas disebut pionir bulu tangkis Indonesia.Betapa tidak, dirinya, bersama enam kompatriot yang kemudian dijuluki sebagai 'tujuh pendekar bulu tangkis nasional', mampu membawa nama Indonesia harum di kancah dunia.Mereka juara Thomas Cup 1958, gelar perdana yang sekaligus menghentikan dominasi Malaysia di turnamen bulu tangkis beregu putra paling bergengsi tersebut.Tim Thomas Cup Indonesia lantas tumbuh menjadi kekuatan menakutkan, melengkapi hat-trick lewat dua gelar tambahan pada 1961 dan 1964.Secara individu, Tan Joe Hok juga ciamik. Dia juara All England 1959, menjadi putra Indonesia pertama yang mampu melakukannya.Pada partai final, Tan Joe Hok mengalahkan rekan senegaranya, Ferry Sonneville, dalam pertarungan ketat tiga gim, 15-8, 10-15, 15-3.Tan Joe Hok juga mampu mengawinkan gelar US Open dan Canada Open secara beruntun, yakni 1959 dan 1960.Pada 1962, dia lagi-lagi menorehkan sejarah sebagai tunggal putra Indonesia pertama yang sukses merebut medali emas Asian Games.&nbsp;Patut dicatat pula bahwa Tan Joe Hok tak cuma piawai di nomor perorangan. Main di sektor ganda pun dia fasih.Buktinya, ada satu gelar ganda putra Mexican Open 1962 yang diraihnya bersama legenda Denmark, Erland Kops, serta satu gelar ganda campuran Malaysia Open 1967 bersama Retno Kustijah.Usai gantung raket, kecintaan Tan Joe Hok terhadap bulu tangkis tak pudar. Dia lanjut menjadi pelatih, bahkan sampai ke Meksiko dan Hong Kong.Pada 1984, dia menerima tantangan untuk memimpin tim Thomas Cup Indonesia buat turnamen di Malaysia. Hasilnya, skuad Merah Putih kembali angkat trofi usai menaklukkan Cina di final.Atas pencapaian tersebut, Tan Joe Hok menerima penghargaan Pelatih Olah Raga Terbaik dari SIWO/PWI Jaya.Memasuki usia senja, Tan Joe Hok masih terus memantau perkembangan bulu tangkis Indonesia, seringkali via layar kaca.Namun, kondisi kesehatan yang terus memburuk melemahkan dayanya. Sang legenda akhirnya berpulang pada usia 88 tahun.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/s-eyNBY6zL8?si=LqtMv7mpf3P8Nciy" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Indonesia kehilangan salah satu pionir dan legenda bulu tangkis nasional, Tan Joe Hok, pada Senin (2/6/2025).

Legenda Bulu Tangkis Indonesia Tan Joe Hok Tutup Usia, Simak Torehan Emasnya

SKOR.id - Lagi dan lagi, Indonesia pulang dengan tangan hampa dari BWF World Tour 2025. Terkini, Singapore Open 2025.Pada turnamen bulu tangkis level Super 750 itu, wakil Indonesia habis di perempat final.Ini merupakan kali ketiga beruntun Indonesia gagal meraih gelar, bahkan mencapai final pun tidak.Dan, sepanjang tahun ini, wakil Merah Putih belum sekali pun jadi yang terbaik di level Super 500 ke atas.Alarm bahaya bagi PBSI jelang tampil di kandang sendiri, Indonesia Open 2025, pekan depan.Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu merupakan harapan terakhir Indonesia di perempat final Singapore Open 2025, Jumat (30/5/2025). Sayang, keduanya gugur.&nbsp;Telat panas menjadi faktor, dengan penampilan gim pertama yang sangat mengenaskan. Selain itu, kesalahan di poin-poin krusial juga masih menjadi PR.Fajar/Rian, misalnya, harus mengakui keunggulan pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, 3-21, 23-21, 22-24. Sedangkan Jafar/Felisha kalah dari duo Cina, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui, 8-21, 22-24.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DKRwzQtSIpV"></oembed></figure>"Pertama kami meminta maaf untuk seluruh pendukung dan masyarakat Indonesia untuk hasil yang belum sesuai harapan. Kami sudah berusaha tapi ini hasilnya," kata Fajar Alfian."Di gim pertama, kami kecewa dengan penampilan kami. Tidak menyangka Kim/Anders sangat cerdik dalam mengatur arah servis dan kami banyak kecolongan dari sana. Akhirnya konsentrasi kami buyar dan mereka sangat nyaman.""Di gim kedua, kami sudah unggul lumayan jauh tapi mereka bisa memaksakan setting dengan pengalaman. Kami akui kami kalah cerdik. Begitu juga di gim ketiga, sayang sekali kami banyak melakukan kesalahan sendiri setelah berhasil mengejar.""Kami selalu sulit melawan mereka, ini masih jadi pekerjaan rumah buat kami karena memang permainan mereka selalu membuat kami kurang nyaman dengan kombinasi pukulan halus Kim dan pertahanan Anders. Sangat solid.""Di poin-poin krusial juga kami banyak ragu-ragu di penyelesaian akhir. Beberapa bola tanggung malah berhasil dikembalikan oleh lawan. Kami harus mematangkan lagi cara kill the game-nya," dia memungkasi.Kekalahan Fajar/Rian juga menegaskan penurunan performa ganda putra Indonesia. Sepanjang 2025, sektor ini belum menyumbang satu gelar pun dari BWF World Tour.&nbsp;Adapun bagi Jafar/Felisha, hasil ini mengecewakan. Tapi, mengingat ini adalah debut mereka di level Super 750, masih ada ruang untuk berkembang.Berikutnya, ada Indonesia Open 2025. PBSI tak bisa lagi berdiam diri dengan paceklik gelar yang dialami para atlet mereka.Gagal menampilkan yang terbaik di hadapan pendukung sendiri bakal menimbulkan kemarahan hebat.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FzM1i6NoWzo?si=uh38FEqgUvfRSadg" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu gagal melaju ke semifinal Singapore Open 2025.

Singapore Open 2025: Wakil Indonesia Habis di Perempat Final

SKOR.id - Jalan terjal Indonesia untuk bawa pulang gelar dari Malaysia Masters 2025, mereka tinggal menyisakan satu wakil di semifinal.Itu datang dari sektor ganda putri, yakni pasangan Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum.Pada pertandingan perempat final di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Jumat (23/5/2025), mereka mampu menyingkirkan unggulan kedelapan dari Taiwan, Hsu Yin-hui/Lin Jhih-yun, 18-21, 21-16, 21-9.Meski sempat kesulitan pada gim pertama, pasangan anyar ini mampu menemukan irama dan akhirnya menyelesaikan duel dengan relatif mudah."Bersyukur sekali bisa masuk semifinal Super 500, tapi belum puas karena besok masih ada pertandingan lagi," kata Febi Setianingrum."Tadi pertandingannya cukup tegang, kurang enjoy di gim pertama. Di gim kedua dan ketiga mencoba meningkatkan fokus, lebih enjoy lagi dan lebih yakin," dia menambahkan.Sejak pertama kali dipasangkan pada April lalu, ini merupakan prestasi tertinggi Apri/Febi di turnamen BWF World Tour.&nbsp;Sebelumnya, mereka selalu gugur dini, masing-masing babak kedua Taipei Open 2025 dan babak pertama Thailand Open 2025.Tapi, selain mengejar gelar, hal terpenting lainnya bagi Apri/Febi adalah mematangkan chemistry mereka di lapangan."Saya dan Febi masih proses. Chemistry-kan bukan hanya sebulan dua bulan, itu kan harus dibangun setiap hari dan bukan hanya di pertandingan saja," kata Apriyani Rahayu."Di latihan lumayan paling ngobrol-ngobrol biasa, sekarang sudah lumayan intens karena sekamar. Saya banyak kasih tahu juga ke Febi, dan Febi pun coba buat berkomunikasi dengan saya. Mencoba untuk tahu apa yang dia harus tahu. Kami mengupayakan kasih yang terbaik," lanjutnya.Tantangan berat sudah menanti Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di semifinal Malaysia Masters 2025. Mereka harus berhadapan dengan unggulan pertama asal Cina, Liu Sheng Shu/Tan Ning.Apapun nanti hasilnya, Apri/Febi bertekad untuk mencoba yang semaksimal mungkin."Yang pastinya komunikasi satu sama lain, dari pelatih juga meyakinkan kami untuk bisa menguarkan semua kemampuan. Mau main seperti apa saja ayo keluarkan. Pada akhirnya, kami bisa saling melengkapi dan alhamdulillah bisa menang hari ini," ujar Apri."Kami mau fokus lagi, masih ada besok kami tidak mau puas dengan hari ini karena masih ada tugas besok kami harus recovery lagi pikirannya, hati dan tetap enjoy," dia memungkasi.Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum akan menjadi harapan satu-satunya penggemar bulu tangkis Indonesia di semifinal Malaysia Masters 2025, Sabtu (24/5/2025).Empat wakil lainnya gugur di perempat final, yakni Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Putri Kusuma Wardani.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/s-eyNBY6zL8?si=zo4p2VuSE45Sv4Lb" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Indonesia hanya menyisakan Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di semifinal Malaysia Masters 2025.

Apri/Febi Jadi Satu-satunya Harapan Indonesia Raih Gelar di Malaysia Masters 2025

SKOR.id - Awal positif dicatat skuad Indonesia di babak 32 besar Malaysia Masters 2025. Sembilan dari 11 wakil berhasil lolos babak selanjutnya.Terkini, ada tujuh yang menang pada pertandingan Rabu (21/5/2025) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti menang rubber game atas pasangan Thailand, Phuwanat Horbanluekit/Sapsiree Taerattanachai, 21-14, 19-21, 21-17.Begitu pula dua ganda campuran lainnya, Verrel Yustin Mulia/Lisa Ayu Kusumawati dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah.Verrel/Lisa menekuk duo India, Sathish Karunakaran/Aadya Variyath, 21-15, 21-16, sementara Amri/Nita unggul atas wakil Taiwan, Chen Cheng-kuan/Hsu Yin-hui, 21-18, 22-20."Walau menang, ini bukan performa terbaik saya. Saya masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Tapi saya terus komunikasi dengan Fadia untuk bagaimana mencari pola yang tepat, dan alhamdulillah di akhir-akhir tadi sudah lumayan dapat dan akhirnya bisa menang di gim penentuan.," ujar Dejan Ferdinansyah."Kami saling mengingatkan untuk tidak menyerah. Kami belum enak mainnya hari ini tapi coba terus fokus untuk memperbaiki di lapangan," Fadia menimpali.Satu-satunya ganda campuran Indonesia yang gugur adalah Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil. Mereka dikalahkan pasangan India, Dhruv Kapila/Tanisha Crasto, 18-21, 21-15, 14-21.Lanjut ke ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi tampil impresif dengan menyikat wakil Cina, Li Wen Mei/Wang Yi Duo, 21-15, 19-21, 21-10.Mereka menyusul dua pasangan Indonesia lainnya yang sudah lebih dulu menjejak ke babak 16 besar, kemarin, yakni Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.Di sektor ini juga ada yang tersingkir, yaitu Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose, Namun, ini sudah ditebak karena lawan mereka adalah pasangan nomor satu dunia asal Cina, Liu Sheng Shu/Tan Ning."Kami percaya dengan pasangan, kami tahu kami baru dipasangkan jadi kami mencari celah permainan di mana kami bisa masuk. Di depan harus bagaimana, di belakang harus bagaimana, dan alhamdulillah bisa menang. Semoga ke depan selalu bisa konsisten dengan seperti ini," kata Apriyani."Persiapan ke babak selanjutnya, pastinya kami tetap fokus ya, jaga kondisi yang baik terus jaga pikiran," dia menambahkan.Adapun sektor tunggal masih mulus. Dua tunggal putra, Alwi Farhan dan Chico Aura Dwi Wardoyo, melaju usai mengalahkan wakil-wakil Taiwan.Alwi menang 21-13, 21-13 atas Su Li-yang, sementara Chico menyudahi perlawanan Huang Ping-hsien, 21-14, 21-14.Di tunggal putri, Putri Kusuma Wardani tak menemui kesulitan berarti ketika menghajar Aakarshi Kashyap dari India, dengan skor 21-9, 21-8.Berikut drawing wakil Indonesia pada babak 16 besar Malaysia Masters 2025, Kamis (22/5/2025):Ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Guo Xin Wa/Chen Fang Hui (Cina, 4) Verrel Yustin Mulia/Lisa Ayu Kusumawati vs Cheng Xing/Zhang Chi (Cina, 7) Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah vs Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (Cina, 2)Ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi vs Yan Fei-chen/Liang Ching-sun (Taiwan) Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum vs Hsu Ya-ching/Sung Yu-hsuan (Taiwan) Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang, 2)Tunggal putra Alwi Farhan vs Weng Hong Yang (Cina, 7) Chico Aura Dwi Wardoyo vs Kodai Naraoka (Jepang, 4)Tunggal putri Putri Kusuma Wardani vs Wen Yu Zhang (Kanada)&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/bCDiQoMiNWU?si=k1qlCKEoKp5Rw0F4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Awal positif dicatat skuad Indonesia di babak 32 besar Malaysia Masters 2025, dengan meloloskan 9 wakil ke babak selanjutnya.

Malaysia Masters 2025: 9 Wakil Indonesia Lolos ke Babak 16 Besar

SKOR.id - PBSI mengumumkan skuad Indonesia yang akan bertarung di Malaysia Masters 2025, pekan ini. Kejutannya, tak ada wakil di sektor ganda putra.Secara keseluruhan, ada 11 wakil Indonesia yang akan bertanding di Axiata Arena, Malaysia, 20-25 Mei mendatang, dengan rincian dua tunggal putra, satu tunggal putri, serta masing-masing empat ganda putri dan ganda campuran.Belum ada pernyataan resmi dari PBSI mengenai alasan mereka tak mengirim ganda putra ke turnamen ini. Tapi, kemungkinan untuk menyimpan tenaga jelang dua event lebih besar, Singapore Open 2025 dan Indonesia Open 2025, dalam waktu dekat.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DJ1mpaWyt28"></oembed></figure>Adapun di sektor tunggal putra, Indonesia diwakili Alwi Farhan dan Chico Aura Dwi Wardoyo.Alwi akan menghadapi pebulu tangkis Taiwan, Su Li-yang, sementara Chico ditantang pemenang jalur kualifikasi.Putri Kusuma Wardani menjadi satu-satunya andalan Indonesia di nomor tunggal putri, diharap bisa melaju jauh. Dia akan mengawali turnamen dengan melawan Aakarshi Kashyap dari India.Empat ganda putri Indonesia menemui tantangan bervariasi pada babak 32 besar. Paling berat adalah Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose yang langsung bertemu unggulan pertama asal Cina, Liu Sheng Shu/Tan Ning.Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum juga tak kalah sengit dengan menghadapi unggulan keempat, Li Yi Jing/Luo Xu Min, dari negara yang sama.Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, di sisi lain, berjumpa pasangan Taiwan, Chen Su-yu/Yi En-hsieh. Sedangkan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi menanti pemenang kualifikasi.Kuartet ganda campuran dapat drawing cukup bersahabat, tapi tetap perlu waspada.Misalnya, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil yang bertemu duo India, Dhruv Kapila/Tanisha Crasto, atau Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang ditantang ganda Thailand, Phuwanat Horbanluekit/Sapsiree Taerattanachai.Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah berhadapan dengan wakil Taiwan, Chen Cheng-kuan/Hsu Yin-hui, sementara pasangan anyar Verrell Yustin Mulia/Lisa Ayu Kusumawati melawan Sathish Karunakaran/Aadya Variyath dari India.Sebagai informasi, Malaysia Masters merupakan turnamen cukup bergengsi dengan level BWF World Tour Super 500 dan total hadiah 475 ribu US dolar (sekitar Rp7,8 miliar).Skuad Indonesia di Malaysia Masters 2025:Tunggal Putra Alwi Farhan Chico Aura Dwi WardoyoTunggal Putri Putri Kusuma WardaniGanda Putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose Apriyani Rahayu/Febi SetianingrumGanda Campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil Verrell Yustin Mulia/Lisa Ayu Kusumawati<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lBALX7CX9Fs?si=er_v7jQCaalO5BmO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tak ada wakil ganda putra dalam skuad Indonesia yang turun di Malaysia Masters 2025, pekan ini.

Latest Articles - Indonesia